Cinta Anugrah Terindah

Cinta adalah kesenangan jiwa, hiburan kalbu, pembersih akal dan penghilang kegundahahn. Ibnu Qayyim Al Jauziah pernah berkata: ”Cinta mengharuskan seseorang yang sedang terpanah olehnya untuk mengkhususkan cintanya kepada yang dicintainya. Dan janganlah ia menyekutukan cinta terhadap kekasih dengan yang lain. Karena sesorang tidak bisa membagi cintanya secara adil. Dalam hati manusia tidaklah mungkin terdapat dua cinta, sama seperti tidak mungkin ada dua tuhan di dunia ini”.

Perasaan cinta pasti ada pada setiap manusia normal. Orang orang yang tidak mempunyai rasa cinta didalam hatinya adalah orang orang yang kasar, cacat jiwanya atau gila dan tidak berperangai. Dengan adanya perasaan cinta, orang yang penakut menjadi pemberani, yang pelit menjadi murah hati, yang pemarah menjadi penyabar, suka pada keindahan dan membenci keburukan.


Cinta itu Fitrah

Membicarakan cinta sangat menarik dan tidak ada habisnya. Cinta dibicarakan dimana saja dan kapan saja. Cerpen, novel, puisi, film, lirik lagu banyak yang bercerita tentang keindahan, keagungan dan manisnya cinta, bahkan skrg (Membicarakan CINTA) Karena perasaan cinta itu fitrah, tentu perasaan tersebut dapat membawa orang yang merasakannya akan dibawa menuju keKemulian, kebahagiaan dan ketinggian nilai saat perasaan itu terpenuhi. Atau orang yang merasakannya lebih tenang saat bersama fitrahnya tersebut.

Dengan memiliki cinta, manusia berkelakuan lebih terarah, karena menjalankan sesuatu sesuai dengan kebutuhan dasarnya. ”Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikif” (QS. Ar Ruum (30): 21).

Kisah Putri Rasulullah SAW.

Fatimah Az zahra, putri dari Rasulullah SAW. Yang pergaulannya sangat menjaga adab islami dan berada dalam kontrol sosial yang ketat, juga pernah merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda, akan tetapi perasaan tersebut tidak pernah diungkapkan sampai beliau menikah. Setelah menikah barulah beliau menceritakan perasaannya tersebut pada sang suami. Karena tidak tau siapa sebenarnya orang yang dicintai oleh istrinya tersebut, sebagai manusia biasa Sayyidina Ali ra., sebagai suamipun merasa cemburu mendengar cerita istrinya itu. Kemudian menanyakan kepada Fatimah siapa orang itu dan kenapa beliau tidak menikah dengan orang itu. Fatimah pun tersenyum mendengar pertanyaan sang suami tercinta, dan berkata bahwa laki laki tersebut adalah Sayyidina Ali ra. Sendiri dan kini laki laki tersebut telah menjadi suaminya. Begitulah kisah cinta Fatimah dan Ali, yang tidak berkembang menjadi rindu dendam, ataupun kisah kasih asmara apalagi pacaran. Semua itu hanya terbesit dalam hati.

0 Comments:

Post a Comment




 

Original Blogger Template | Modified by Blogger Whore | Distributed by eBlog Templates